Telkomsel Uji Coba LTE Pertama di Indonesia


JAKARTA, KOMPAS.com - Uji coba jaringan long term evolution (LTE) yang merupakan tulang punggung layanan teknologi 4G akhirnya digelar untuk pertama kalinya di Indonesia. Telkomsel menjadi operator pertama yang melakukan uji coba tersebut.

Uji coba tersebut akan dimulai, Senin (21/6/2010) hari ini dengan menggandeng kerja sama riset bersama ITB, UI, dan IT-Telkom. Hasil dari uji coba LTE akan menjadi penerapan roadmap teknologi mobile broadband Telkomsel yang saat ini didukung lebih dari 5.000 Node B atau BTS 3G. Sementara untuk penyediaan perangkat jaringan, Telkomsel menggandeng Huawei menjadi mitra. Uji coba teknologi LTE akan dilakukan di Jakarta.

"Kesiapan dalam mengujicoba teknologi terbaru ini semakin menguatkan komitmen Telkomsel dalam berinvestasi sekaligus memandu perkembangan industri telekomunikasi selular di Indonesia memasuki era baru layanan mobile broadband," kata Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, dalam siaran persnya, Senin.

Saat ini perkembangan mobile broadband masih pada initial stage, di mana teknologi yang dimanfaatkan masih berbasis 3G, yang telah berevolusi ke HSDPA/HSUPA dan HSPA+. Teknologi tersebut terus berevolusi ke Dual Carrier HSPA+ (42Mbps), Multi Carrier (84Mbps), dan Multi Carrier yang didukung antena Multiple Input Multiple Output (MIMO) 2x2 (168 Mbps).

Sementara di sisi lain teknologi baru seperti LTE juga mulai tersedia, di mana baik LTE dan LTE Advance menawarkan kapasitas dan kualitas melebihi HSPA+. Dengan LTE, layanan data dapat diakses dengan kecepatan hingga 172 Mbps, sementara LTE Advance menawarkan kecepatan hingga 300Mbps, 600Mbps, bahkan 1 Gbps dengan teknologi Multi Carrier dan MIMO 4x4.

Selain uji coba LTE, Telkomsel juga melakukan uji coba Dual Carrier HSPA+ bekerja sama dengan Ericsson di Medan dan Nokia Siemens Networks (NSN) di Denpasar. Ke depannya seluruh mitra Telkomsel (Huawei, Ericsson, NSN, dan ZTE) akan menggelar uji coba untuk LTE dan Dual Carrier HSPA+.

Dalam uji coba kali ini Telkomsel melakukan pengkajian teknis maupun bisnis teknologi LTE, terutama kebutuhan akan sumber daya, seperti alokasi frekuensi untuk menggelar LTE, kebutuhan investasi baru bagi penyelenggaraan LTE, serta pendayagunaan investasi existing yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan implementasi LTE. Seluruh upaya ini dilakukan untuk mendukung perkembangan layanan mobile broadband ke depan yang sangat membutuhkan bandwidth besar, seperti: data kecepatan tinggi hingga 150 Mbps (downlink) dan 50 Mbps (uplink) untuk mendukung high definition streaming video, Voice over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi-aplikasi lain yang membutuhkan data kecepatan tinggi.

Ke depannya LTE dan Dual Carrier HSPA+ diprediksi akan membawa perubahan industri telekomunikasi cukup signifikan, di mana pada era LTE perkembangan layanan berbasis data akan semakin pesat seiring dengan peningkatan kemampuan teknologi akses tersebut. Perkembangan layanan berbasis data juga ditentukan oleh berbagai aplikasi/service layer, seperti: teknologi IP Multimedia Subsystem (IMS), Service Delivery Platform (SDP), dan Cloud Computing. Di sisi lain, untuk mengembangkan berbagai layanan ke depan, operator membutuhkan dukungan dari mitra kerja, seperti: penyedia konten, aplikasi, dan device.

Sumber: tekno.kompas.com Senin, 21 Juni 2010 | 17:09 WIB
Selengkapnya »»

Google "Scan" 400.000 Buku Sejarah Eropa


VIENNA, KOMPAS.com - Perpustakaan nasional Austria telah meneken kontrak senilai 30 juta euro dengan raksasa internet asal AS, Google, untuk mendigitalisasi 400.000 buku-buku yang bebas hak cipta atau copyright-free. Buku-buku tersebut merupakan koleksi sejarah Eropa dalam 400 tahun terakhir.

Johanna Rachinger, Kepala ONB Library, menyebut hal ini sebagai 'langkah penting' lantaran perpustaaan Austria merupakan satu dari lima perpustakaan yang menyimpan koleksi terbesar dari abad 16-19. Jika dihitung, koleksi buku tersebut tak kurang dari 120 juta halaman.

Di bawah kesepakatan dengan Google, nantinya Google akan mengongkosi digitalisasi koleksi perpustakaan Austria yang menghabiskan sekitar 50-100 euro per buku. Pihak perpustakaan menyatakan, tanpa adanya pendanaan eksternal, hal ini tidak bisa terwujud.

Google akan mulai memindai pada tahun 2011 di Bavaria dan diperkirakan akan rampung dalam 6 tahun. Hanya saja, Google tak akan punya hak eksklusif terhadap buku-buku yang sudah di-scan tersebut. Nantinya, semua koleksi tersebut bisa diakses melalui situs ONB di www.onb.ac.at, Google Books Library di books.google.fr, maupun kewilayahan Eropa di www.europeana.eu.

Google telah memindai jutaan buku untuk membikin perpustakaan digital maupun toko buku online. Sayangnya, proyek macam ini sering terganjal kontroversi dari hak cipta, anti-trust dan isu privasi.

Hitung punya hitung, Google sudah memindai 12 juta buku dari 40 perpustakaan, termasuk Universitas Stanford dan Harvard di AS, dan juga Universitas Rome dan Florence di Italia.(KONTAN/Femi Adi Soempeno)

Sumber: tekno.kompas.com Rabu, 16 Juni 2010 | 22:51 WIB
Selengkapnya »»

iPhone 4 Announced


SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - CEO Apple Steve Jobs akhirnya memamerkan juga iPhone 4, Senin (7/6/2010) dalam ajang Worldwide Developer Conference (WWDC) di San Francisco, AS. Samakah dengan prototipenya yang sempat bocor karena tertinggal di toilet bar?

"Hentikan saya kalau Anda pernah melihat ini," kata Jobs saat memperlihatkannya di depan para developer yang hadir di ajang tahunan itu. Jobs mencoba meyakinkan bahwa iPhone 4 masih fresh.

Smartphone generasi keempat buatan Apple ini hadir dengan resolusi layar lebih tinggi, baterai lebih awet, dan ukuran lebih tipis dibandingkan generasi sebelumnya. Tebalnya hanya 0,38 inci dibandingkan iPhone generasi sebelumnya yang sekitar 0,5 inci. Baterainya tahan 7 jam pada kondisi aktif atau 2 jam lebih lama dari sebelumnya. Lebar layarnya sama 3,5 inci namun resolusinya empat kali lipat lebih baik.

Penampilannya sedikit lebih mencolok dengan lapisan kaca mengilap di bagian layar maupun punggungnya. Sisi-sisinya dikelilingi pelat stainless steel yang juga berfungsi sebagai antena. Kameranya 5 megapixel dan bisa merekam video dengan standar HD (high definition).

Di bagian depan kini ditambahkan kamera sekunder untuk videoconference. Apple telah melengkapinya dengan aplikasi Facetime untuk melakukan videoconferencing namun sementara hanya bisa antar pengguna iPhone 4 dan lewat WiFi.

iPhone 4 bekerja dengan sistem operasi terbaru iPhone OS 4 dan akan tersedia mulai 24 Juni di AS dengan harga 199 dan 299 dollar AS dengan pilihan warna hitam dan putih.




Sumber: tekno.kompas.com Selasa, 8 Juni 2010 | 08:22 WIB
Photos: Engadget.com
Selengkapnya »»