Anggaran Pendidikan Sumut Rp 2 Triliun


Alokasi anggaran pendidikan yang berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN untuk Sumut tahun 2009 sebesar Rp2 triliun. Jumlah ini naik secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp1,2 triliun.

"DIPA APBN Rp 2 triliun itu belum mencakup anggaran pendidikan dari APBD mencapai Rp700 miliar,” ujar Plt Kadis Pendidikan Sumut, Drs Delta Pasaribu MPd melalui Kasubdin Bina Program Dinas Pendidikan Sumut, Rosmawaty Nadeak di Kantor Disdiksu, Kamis (29/1) kemarin.

Menurutnya, kenaikan paling besar terjadi pada alokasi anggaran untuk dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang mencapai Rp1,06 triliun. Hal itu disebabkan meningkatnya dana BOS.


Tahun sebelumnya, dana BOS bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dari sebesar Rp254 ribu per siswa per tahun menjadi Rp397 ribu bagi siswa kabupaten, sedangkan siswa yang di kota, mencapai Rp400 ribu.

Sementara siswa SMP di kabupaten dari Rp 354 ribu, naik menjadi Rp 570 ribu untuk daerah kota lebih tinggi sedikit yakni Rp 575 ribu.

Jumlah alokasi terbesar kedua setelah dana BOS, kata Rosmawaty, program peningkatan mutu tenaga kependidikan sebesar Rp 609 miliar. Peningkatan jumlah anggaran ini disebabkan karena berbagai program seperti tunjangan fungsional, tunjangan profesi, tunjangan guru untuk daerah khusus, tunjangan kualifikasi, dan tunjangan akhir masa bakti.

"Sisanya terbagi bagi dalam program- program pendidikan lainnya seperti pendidikan menengah umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar sekolah (PLS), dan lainnya. Namun, jumlahnya relatif lebih kecil," terangnya.

Menurut Rosmawaty, anggaran yang disalurkan ke Sumut beberapa di antaranya akan juga ikut disalurkan ke Kabupaten kota sesuai dengan platform yang sudah ditetapkan. Namun, ada juga yang dikelola Dinas Pendidikan Provinsi.

Anggaran yang akan disalurkan ke dinas pendidikan kabupaten kota seperti bantuan keuangan untuk rehab sekolah dan bantuan siswa. Namun, alokasinya belum diputuskan, sebab masih dalam pembahasan.

Sedangkan anggaran pendidikan dari APBD Sumut sebesar Rp700 miliar, Rosmawaty mengaku belum bisa merinci lebih jelas. Sebab dari anggaran itu mencakup di antaranya program pendidikan di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

"Kita berharap dengan peningkatan anggaran ini, kualitas pendidikan di Sumut bisa meningkat tahun ini," jelasnya.

Text by: Swisma
Source:
www.harian-global.com, Posted: Friday, 30 January 2009 07:45
Photo courtesy: www.pennypac.com
Selengkapnya »»

恭 賀 新 禧


Tahun Baru Imlek 2560 yang dimulai hari ini merupakan sistem penanggalan kalender Tionghoa atau lunisolar, yaitu gabungan dari sistem kalender bulan dan kalender matahari. Tahun Baru Imlek dikenal juga sebagai Tahun Baru China dan Festival Musim Semi (Chun jie). Perayaan tahun baru ini tentunya tidak bisa lepas dari segala mitos dan ritual yang melekat kuat di dalamnya.

Imlek 2560 dilambangkan dengan shio Kerbau, yang banyak orang berpendapat kurang membawa keberuntungan. Menurut perhitungan nenek moyang, pada tahun kerbau ini, ada beberapa shio yang harus diwaspadai, karena akan mengalami ketidakberuntungan (qiong). Sebut saja shio kerbau, kambing, anjing, dan naga adalah shio yang akan mengalami qiong besar, sementara shio ayam, babi, dan ular akan mengalami kesialan kecil.

Pada dasarnya shio apa pun pasti mengalami kendala, hanya ramalan itu sekadar untuk mengingatkan kita agar berhati-hati dan sabar. Karena itu, warga Tionghoa lebih mengutamakan sembahyang bersama keluarga. Terutama kalau masih ada orang tua, berkumpul di rumah orang tua minta maaf dan kemudian bersyukur dengan makan bersama.

Selamat Tahun Baru Imlek 2560

恭喜發財 聯年有餘


Text by: Tri Yuwono
Artwork by: Julian
Source: www.harian-global.com, Posted: Friday, 23 January 2009 22:46

Selengkapnya »»

Perguruan Hang kesturi Bagi Paket Imlek Ke Panti Jompo


Pada tanggal 23 Jan 2009, 13:00 WIB, dalam rangka memperingati tahun baru Imlek, Perguruan Hang Kesturi Medan dengan diwakili oleh kepala sekolah SMA, Ibu Pangaribuan, Kepala sekolah SMP, guru dan 35 siswa-siswi melakukan kunjungan ke panti jompo dengan membagikan sembako dan paket Imlek kepada para lansia.

Diantaranya:
1. Panti jompo Karya Kasih, Jl. Monginsidi Medan
2. Panti jompo Hisosu, Binjai
3. Panti jompo Hua Jiao, Labuhan




Penulis: 陳俊賢
Penerjemah: Julian
Sumber: 印廣日報 Harian Promosi Indonesia. Terbitan: 25 Januari 2009

Selengkapnya »»

Dirjen Pajak Segera Bebaskan Fiskal untuk Kawasan IMT-GT


Menteri Perekonomian Sri Mulyani menyurati Dirjen Pajak supaya segera mengeluarkan surat edaran bebas fiskal bagai kawasan perekonomian dan diplomatik, seperti Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT). Maka setiap orang yang berdomisili di kawasan ini tidak dikenakan biaya fiskal meski tak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Direktur IMT-GT, Andi Rahman, mengungkapkan hasil pertemuannya pada akhir pekan lalu dengan Menteri Perekonomian, Senin (19/1). “Ada beberapa poin pengecualian pembayaran fiskal luar negeri. Salah satunya bebas fiskal kepada daerah atau kawasan yang memiliki hubungan diplomatik dan perekonomian. Poin inilah yang kita sampaikan kepada Menteri Perekonomian,” tegas Andi.

Dirjen Pajak mengenakan biaya fiskal sebesar Rp 2,5 juta bagi setiap warga negara yang tidak memiliki NPWP sewaktu bepergian keluar negeri dengan pesawat terbang sejak 15 Januari 2009, sedangkan yang memiliki NPWP bebas dari bea itu. Tapi masyarakat yang berada dalam kawasan IMT-GT menolak ketentuan itu, karena selama ini tak pernah dikenakan bea fiskal karena berada dalam kawasan perekonomian.

Andi mengatakan. pihaknya sudah bertemu dua kali dalam dua pekan kemarin dengan Menteri Perekonomian di Jakarta. Dalam pertemuan itu, pihaknya sudah menyampaikan permintaan bebas fiskal kepada kawasan IMT-GT yang juga masuk persyaratan bebas bayar fiskal dalam peraturan pemberlakuan fiskal saat ini. “Dalam pertemuan terakhir Jumat kemarin, Menteri Perekonomian sudah memerintahkan kepada Sekretaris Menteri Perekonomian, Pak Eko untuk menyurati Dirjen Pajak agar mengeluarkan surat edaran bebas fiskal bagi kawasan perekomonian/diplomatik IMT-GT,” sebutnya.

Apabila surat menteri tersebut langsung ditanggapi Dirjen Perpajakan, maka masyarakat yang tinggal di kawasan IMT-GT bakal bebas fiskal. “Sudah jelas sekali di dalam butir peraturan bebas fiskal tertera kalau kawasan yang memiliki hubungan diplomatik seperti IMT-GT tidak dipungut fiskal. Makanya Menteri Perekonomian langsung menyurati Dirjen Perpajakan untuk segera diberlakukan bebas fiskal. Kita tunggu saja,” katanya.

Malu

Ketua Asita Sumut, Solahuddin Nasution menegaskan, pemerintah hendaknya malu jika ngotot akan memberlakukan fiskal tanpa NPWP dalam konteks IMT-GT. “Pemerintah malu dong kalau masih memberlakukan kawasan IMT-GT kena fiskal apabila tidak memiliki NPWP. Gimana pandangan dua negara tersebut memandang Indonesia,” tukasnya.
Solahuddin menambahkan, Asita Sumut berharap pemerintah mencabut kebijakan tersebut. Sebab, kebijakan bebas fiskal tahun 2011 masih belum bisa menjadi acuan saat ini melihat kebijakan yang telah dilakukan tentang pemberlakukan fiskal bagi yang tidak memiliki NPWP.

Di tempat terpisah, Kepala Unit Pelayanan Fiskal Bandara Polonia, Mulyanto mengatakan, sejak Minggu (18/1) hingga Senin (19/1) kemarin, penumpang keluar negeri dari Bandara Polonia yang membayar fiskal sebanyak 54 orang. Dari jumlah tersebut, 80 persennya adalah warga Tionghoa. “Penumpang ke luar negeri dengan membayar fiskal banyak warga Tionghoa. Mungkin karena mau merayakan Gong Xi Fat Chai,” ujarnya.
Sementara staf maskapai Air Asia, Anto mengaku, sejak diberlakukannnya pembayaran fiskal membuat jumlah penumpang mereka menurun 30 persen. “Kalau tahun lalu, mendekati perayaan Gong Xi Fat Chai banyak yang berangkat ke luar negeri. Tapi tahun ini sepi penumpang. Ini karena penumpang tak mau bayar fiskal karena tak punya NPWP,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, pemberlakuan NPWP dan bayar fiskal kurang disosialisasikan kepada maskapai penerbangan. “Maskapai malah menjadi korban dari pemberlakuan fiskal ini. Selain jumlah penumpang menurun, maskapai sering kali menjadi tumpahan kemarahan penumpang yang batal berangkat karena tak mau membayar fiskal,” ketusnya. Hal senada dikatakan salah satu agen travel, Wandi. “Sejak pemberlakuan bayar fiskal, jumlah konsumen kami yang membeli tiket menurun 50 persen,” ungkapnya.

Penulis:*Zainul Abdi
Sumber: www.medanbisnisonline.com, Posted: Selasa, 20-01-2009
Photo courtesy: www.bisnispersada.com, All Rights Reserved.

Selengkapnya »»

Semangat Imlek

SEBAGAI sebuah negara maupun suku bangsa, Republik Rakyat China dan bangsa Tionghoa, yang tersebar ke seluruh seantero dunia memiliki keunikan, menjadi paradoks karena keberhasilan maupun kegagalannya (yang mungkin dihadapinya),

serta bagian dari kehidupan yang tidak bisa dipisahkan karena latar belakang sejarah yang panjang maupun budaya yang tinggi melalui kerja keras dan ketekunannya.

Dalam persepsi yang terkecil terdapat rahasia pandangan yang jernih; dalam menjaga yang terlemah juga mencakup rahasia dari seluruh kekuatan,” kata Laozi, guru utama ajaran Daoisme, yang hidup pada abad ke-6 sebelum Masehi. Laozi yang mengarang kitab Daodejing, ajaran tentang keseimbangan semesta alam ini, tecermin juga perilaku dan sikap RRC dan orang Tionghoa umumnya, baik tentang kesusastraan, kebudayaan, maupun spiritual.

Keseimbangan dalam konsep yin dan yang, di dalam hitam ada putih di dalam putih ada hitam, menjadi sebuah pandangan hidup, mulai dari kebesaran era kedinastian China kuno yang tidak luluh di bawah kekejaman Revolusi Kebudayaan ciptaan Mao Zedong yang ingin merontokkan pengaruh lama feodalisme untuk membangun masyarakat China baru.

Sosialisme dengan karakteristik China memang masih mencari bentuk yang sepadan menjaga keseimbangan berdasarkan tradisi yang berdiri sebagai fondasi selama ribuan tahun. Sebagai sebuah kekuatan baru, secara ekonomi, perdagangan, maupun politik, China berhasil menjadikan banyak negara tetangganya di selatan, termasuk Indonesia, tidak lagi melihat China sebagai sebuah ancaman.

Para penguasa di berbagai negara ini pun condong harus mengakui bentuk vasal baru globalisme yang diemban RRC, dalam bentuk kerja sama ekonomi, sosial, budaya, militer, maupun politik. Sengketa wilayah kedaulatan yang mencakup Laut China Selatan di utara sampai ke Kepulauan Natuna di selatan, ”masuk ke bawah karpet” sebagai persoalan yang tidak memiliki urgensi untuk diselesaikan.

China pun menikmati sebuah lingkungan strategis yang damai, sebuah prasyarat penting keberhasilan pembangunan modernisasi dan reformasi ekonominya. Orang Tionghoa di berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, mulai meneruskan kehidupannya menjalankan berbagai tradisi yang sebelumnya sulit dinikmati, seperti perayaan Tahun Baru Imlek yang sekarang menjadi bagian budaya penting reformasi Indonesia.

Melanjutkan pesta

Di tengah decak kekaguman terhadap RRC yang berhasil menggeser posisi Jerman sebagai kekuatan ekonomi ketiga terbesar di dunia di belakang AS dan Jepang, banyak pengamat mulai khawatir dengan dampak yang ditimbulkan oleh gejolak keuangan global yang menghadirkan resesi berkepanjangan dan penurunan daya beli konsumen di seluruh dunia.

Persoalannya, modernisasi dan reformasi ekonomi China selama 30 tahun terakhir ini dirancang untuk keperluan ekspor, melalui kebangkitan industri manufaktur yang menyediakan berbagai macam keperluan konsumen di Amerika Serikat maupun negara-negara Eropa mulai dari mesin cuci, televisi, lemari es, serta keperluan lain, seperti sepatu olahraga, bahan bangunan, dan kontainer.

Membangun kekuatan konsumen dalam negeri dengan sendirinya memiliki dampak yang luas dan mendalam, termasuk atas legitimasi kekuasaan tunggal Partai Komunis China yang sudah tidak komunis lagi. Meningkatkan daya beli berarti juga membuka berbagai sumber informasi yang menjadi bagian penting menuju demokratisasi dalam pemikiran kebanyakan orang di dunia sekarang ini.

Di sisi lain, menurunnya permintaan luar negeri yang menjadi penghambat ekspor China dan memburuknya daya beli konsumen, juga meresahkan di dalam negeri. Seperti umumnya orientasi negara-negara berkembang pada kampung, dalam konteks ”pulang kampung” pada perayaan besar, perayaan Tahun Baru Imlek 2009 akan menjadi fenomena baru ketika berbagai pabrik manufaktur gulung tikar karena tidak mampu lagi membayar upah buruhnya.

Padahal, keberhasilan China dalam melaksanakan sosialisme ala China yang dijadikan fondasi pertumbuhan selama ini bisa bertahan lama karena sistem politik dan ekonomi yang dianutnya selama ini berpelukan erat pada pasar karena masifnya wiraswasta di tingkat desa dan wilayah pertanian.

Tahun Baru Imlek 2009 yang akan jatuh pada tanggal 26 Januari mendatang, akan menjadi semacam barometer baru apa yang akan terjadi selanjutnya terhadap pembangunan ekonomi China yang mulai terlihat pelambatan yang signifikan mengharuskan penguasa Beijing mengeluarkan paket stimulus sebesar 600 miliar dollar AS (baca juga hal 35) dari cadangan devisanya yang sekarang tercatat terbesar di dunia, sekitar 2 triliun dollar AS.

Di tengah Tahun Kerbau ini, begitu kebanyakan orang Tionghoa percaya, terdapat ancaman besar menghilangnya pasar serta investasi asing langsung karena depresi global yang sekarang melanda dunia. Akan tetapi, ini tidak berarti pesta Tahun Baru harus berhenti karena usai pesta ada peluang lain yang harus dikerjakan. ”Gongxi Facai”


Selengkapnya »»

Kebudayaan Tionghoa Memperkaya Kebudayaan Nasional


Bentara Budaya Jakarta bekerja sama dengan Komunitas Lintas Budaya Indonesia menggelar pameran ”Warisan Budaya Tionghoa Peranakan” yang berlangsung di BBJ, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta, 15-25 Januari 2009. Sekitar 300 perabot dan aksesori rumah tangga bernuansa Tionghoa peninggalan tahun 1850-1960 dipamerkan untuk umum dalam rangka Tahun Baru Imlek 2560.

Pendiri Kompas-Gramedia, Jakob Oetama, dalam acara pembukaan pameran, Kamis (15/1) malam, mengatakan, barang-barang yang dipamerkan mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. Kekayaan budaya Indonesia yang beragam itu sekaligus menegaskan bahwa Bhinneka Tunggal Ika tetap aktual dalam perubahan zaman. ”Indonesia akan tetap Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya.

Pemerhati masalah kebangsaan, Siswono Yudo Husodo, saat membuka pameran mengatakan, masyarakat Tionghoa yang datang ke Indonesia sejak 1.000 tahun silam berasal dari suku, bahasa, dan budaya yang beragam.

”Karena yang datang beragam dan yang didatangi juga beragam, akulturasi yang terjadi menghasilkan kebudayaan Tionghoa peranakan yang sangat beragam,” ujarnya.

Menurut Siswono, kebudayaan Tionghoa yang datang ke Indonesia telah ikut memperkaya kebudayaan nasional kita. Sebaliknya, kebudayaan lokal ikut memperkaya kebudayaan para pendatang itu.

Pada acara pembukaan juga diluncurkan buku Peranan Tionghoa Indonesia, Sebuah Perjalanan Budaya yang diterbitkan bersama Komunitas Lintas Budaya Indonesia dengan majalah Intisari. Selama pameran juga akan diputar sejumlah film dan seminar. (NAL)

Sumber : Kompas Cetak

Sumber artikel: www.kompas.com, Posted: Sabtu, 17 Januari 2009 | 01:31 WIB
Photo courtesy: www.kahunaburger.com All Rights Reserved.

Selengkapnya »»

Perayaan Imlek





Selengkapnya »»

Perempuan Indonesia Rentan Osteoporosis


Kaum perempuan di Indonesia hanya mengonsumsi 270 miligram kalsium per hari. Ini berarti asupan mereka kurang dari 50 persen rekomendasi kalsium harian yang dibutuhkan untuk menjaga kekuatan dan kesehatan tulang. Hal ini mengakibatkan tingginya risiko terkena osteoporosis pada perempuan di Tanah Air.

"Untuk itu, kami terus berkomitmen untuk melawan osteoporosis dengan menginvestasikan lebih dari 40 juta dollar AS untuk riset kesehatan tulang secara ekstensif demi menghasilkan produk yang memberi manfaat optimal bagi kesehatan tulang," kata Presiden Direktur Fonterra Brands Indonesia Maspiyono Handoyo, dalam siaran pers, Jumat (16/1), di Jakarta.

Untuk membantu mengurangi risiko osteoporosis, lanjut Maspiyono, kita dapat mengonsumsi makanan yang cukup, kebiasaan yang sehat dan olahraga yang tepat. Pencegahan dapat mengurangi risiko kehilangan sel tulang. Makin cepat melak ukan langkah pencegahan, maka semakin baik hasilnya. "Salah satu cara mencegah osteoporosis adalah konsumsi kalsium cukup. Massa tulang amat dipengaruhi oleh kalsium karena 98 persen dari kalsium tersimpan dalam tulang," ujarnya.

Dosis kalsium yang diperlukan tubuh menurut kelompok umur adalah, anak-anak umur 4-8 tahun 800 mg kalsium per hari, remaja usia 11-18 tahun 1.300 mg kalsium per hari. Adapun perempuan dewasa, perempuan hamil dan menyusui usia 19-50 tahun butuh 1.000 mg kalsium per hari, perempuan dewasa usia di atas 50 tahun butuh 1.200 mg per hari. Sementara pria dewasa di bawah usia 50 tahun butuh 1.000 mg per hari sedangkan usia di atas 50 tahun memerlukan 1. 200 mg per hari.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Clinical Nutrition tahun 2007 yang dilakukan Universitas Otago, New Zealand, bekerja sama dengan SEAMEO TROPMED RCCN, Universitas Indonesia dan Universitas Putra Malaysia, menunjukkan perempuan Indonesia hanya mengonsumsi 270 miligram kalsium perhari atau kurang dari 50 persen rekomendasi kalsium harian yang dibutuhkan.

Asupan yang kurang dari 50 persen rekomendasi harian tersebut juga terjadi di 9 negara di Asia. Padahal kebutuhan kalsium yang dianjurkan per harinya adalah 1.000-1.200 miligram. Kondisi ini menyebabkan banyak perempuan berisiko tinggi terserang pengeroposan tulang atau osteoporosis. Data kepadatan tulang yang dianalisis Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Bogor tahun 2005 menunjukkan, 2 dari lima orang Indonesia berisiko menderita osteoporosis.

Osteoporosis adalah turunnya kepadatan tulang disertai dengan meningkatnya risiko patah tulang. Osteoporosis dapat mengenai semua tulang, tetapi yang tersering adalah tulang pergelangan tangan, tulang belakang dan tulang panggul. Masalahnya, p engeroposan tulang merupakan salah satu penyakit yang timbul tanpa disertai gejala sehingga perlu diwaspadai sejak dini.

Kaum perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis karena berkurangnya hormon estrogen terutama pada masa menopause. Oleh karena itu, penting bagi seorang perempuan untuk mencapai kepadatan tulang maksimalnya di puncak massa tulang pada usia 25-30 tahun, dengan mengonsumsi cukup kalsium, dan berolahraga dengan beban secara teratur sejak dini.

Data International Osteoporosis Foundation (IOF) memperlihatkan, 50 persen dari kejadian patah tulang panggul di dunia akan terjadi di Asia pada tahun 2050. Osteoporosis tidak hanya terjadi pada wanita, tapi juga mengintai pria. IOF menyatakan, 20-25 persen dari kasus patah tulang panggul akibat osteoporosis terjadi pada pria. Risiko terjadinya patah tulang karena osteoporosis pada kehidupans eorang pria berusia 50 tahun ke atas adalah 30 persen, persentase yang hampir sama besarnya dengan risiko terjadinya kanker prostat.

Evy Rachmawati

Source: www.kompas.com Posted: Sabtu, 17 Januari 2009 | 02:26 WIB
Selengkapnya »»

UU Informasi dan Transaksi Eletronik (UU ITE)


UU ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan hukum yang seringkali dihadapi adalah ketika terkait dengan penyampaian informasi, komunikasi, dan/atau transaksi secara elektronik, khususnya dalam hal pembuktian dan hal yang terkait dengan perbuatan hukum yang dilaksanakan melalui sistem elektronik. Namun pada saat yang sama pula, UU ITE ini telah menunjukkan watak aslinya yang anti terhadap hak asasi manusia khususnya terhadap kemerdekaan menyatakan pendapat dan kebebasan berekspresi yang justru dijamin dalam UUD 1945.

UU ITE ini jelas merupakan ancaman serius bagi bloger Indonesia, setidaknya ada 3 ancaman potensial yang akan menimpa bloger Indonesia, yaitu ancaman pelanggaran kesusilaan (pasal 27 ayat 1), penghinaan dan/atau pencemaran nama baik (pasal 27 ayat 3), dan penyebaran kebencian berdasarkan SARA (Pasal 28 ayat 2). Ancaman pidana untuk ketiganya pun tak main-main penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak 1 milyar rupiah

Dalam konteks pidana, ketiga delik ini masuk dalam kategori delik formil, artinya tidak perlu dibuktikan akan adanya akibat dianggap sudah sempurna perbuatan pidananya. Ketentuan delik formil ini, di masa lalu sering digunakan untuk menjerat pernyataan-pernyataan yang bersifat kritik.

Untuk lebih jelasnya mari kita baca substansi dari ketentuan pidana tersebut

Pasal 27 (1)
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan

pasal 27 (3)
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.

Pasal 28 (2)
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Pasal 45 (1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Pasal 45 (2)
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Pasal 27 ayat (1) dan ayat (3) memiliki tiga unsur yang sama yaitu (1) unsur setiap orang, (2) unsur dengan sengaja dan tanpa hak, dan (3) unsur mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan atau Dokumen Elektronik.

Sementara Pasal 28 ayat (2) memiliki tiga unsur yang patut dicermati yaitu (1) unsur setiap orang, (2) unsur dengan sengaja dan tanpa hak, dan (3) unsur menyebarkan informasi

Untuk bloger dari ketiga ketentuan ini unsur ketigalah yang paling menentukan, karena bloger sudah dapat dipastikan melakukan perbuatan pidana yang sangat sempurna yaitu (sudah pasti dengan sengaja) menyebarkan, mendistribusikan, mentransmisikan, dan membuat dapat diakses. Sungguh sempurnalah jerat hukum untuk Bloger Indonesia. Unsur ketiga inilah yang paling karet, tidak hanya menampilkan saja sebuah informasi, tetapi juga termasuk memberikan taut ke sebuah situs, merupakan ranah yang dapat dijamah oleh unsur ketiga ini.

Ketiga ketentuan dalam UU ITE ini jelas bertentangan dengan Pasal 28 E ayat (2), ayat (3), dan Pasal 28 F UUD 1945 yang mensyaratkan adanya perlindungan bagi kemerdekaan menyatakan pendapat dan kebebasan berekspresi di Indonesia. UU ITE ini jauh dari keinginan pemerintah membatasi akses pornografi akan tetapi secara lebih jauh berusaha untuk membatasi kegiatan masyarakat untuk melakukan 5 M yaitu mencari, menerima mengolah, mengelola, dan menyalurkan informasi.

Untuk itu, para bloger Indonesia, waspadalah pada bahaya ini. Cepat atau lambat, bahaya ini akan mengancam hak anda. Langkah apa yang harus dilakukan tak lain dan tak bukan mengajukan permohonan ke MK agar ketiga ketentuan ini dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945

Bloger Indonesia, Bersatulah!

Situs Depkominfo: http://www.depkominfo.go.id
Source: Anggara Media Blog, Posted: Maret 26, 2008.
Photo courtesy: ccc.byu.edu, All Rights Reserved.
Selengkapnya »»

Para Ibu, Jangan Takut Efek Imunisasi!


Berkembangnya isu tentang efek samping imunisasi yang menyebabkan demam, kejang, bengkak di sekitar suntikan hingga autis menyebabkan banyak ibu enggan mengimunisasikan bayinya. Padahal, dengan imunisasi bayi bakal terbebas dari beberapa penyakit mematikan seperti pnemunoia, diare dan tetanus.

Padahal "Efek samping seperti demam, kemerahan disekitar bekas suntikan bahkan bengkak merupakan hal biasa, secara alamiah akan hilang dalam waktu tiga hari," ujar Ketua III Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Soedjatmiko

Soedjatmiko mengatakan, beberapa imunisasi memang memberikan efek kepada beberapa bayi tetapi itu hal biasa dan banyak dialami bayi. Ini akibat tingkat reaksi bayi terhadap imunisasi berbeda. Efek samping kemerahan misalnya, biasanya muncul ketika diberi imunisasi BCG untuk mencegah penyakit Tuberkolosis (TBC).

Efek bengkak, nyeri di sekitar area yang disuntik diikuti demam dapat diatasi. Anak bisa dikompres dengan air hangat untuk mengurangi rasa sakit. Obat penurun panas juga bisa diberikan untuk demam. Dosis obat, satu sendok obat (10 ml) per 10 kg berat bayi atau seuai anjuran dokter.

"Efek ini seperti orang makan sambal, ketika merasakan pedas ada yang biasa-biasa saja tapi ada yang berkeringat dan mukanya merah. Setelah itu, kembali seperti biasa," tambah Soedjatmiko.

Informasi pentingnya imunisasi ini penting untuk disebarluaskan. Menurut Soedjatmiko, dinas kesehatan setempat dan masyarakat harus ikut serta di dalamnya. Adanya pelatihan hingga penyuluhan sampai tingkat warga dapat merubah pandangan buruk mengenai imunisasi. Harapannya, selain menurunkan angka kematian bayi juga untuk mengejar target imunisasi bagi seluruh bayi di Indonesia.

"Saat ini cakupan imunisasi baru mencapai 80-90 persen. Diharapkan lewat upaya kerja sama masyarakat dan pemerintah pelaksanaan imunisasi bagi seluruh bayi di Indonesia segera terlaksana," jelas Soedjatmiko.

Untuk diketahui, bayi selama sembilan bulan wajib mendapat imunisasi dasar. Setelah lahir bayi harus segera mendapatkan imunisasi hepatitis B. Bulan kedua diberikan imunisasi BCG dan Polio. Selanjutnya, setiap bulannya hingga bulan keempat, bayi mendapatkan imunisasi DPT-Hepatitis dan Polio. Terakhir, bayi harus mendapatkan imunisasi campak ketika telah berumur sembilan bulan.

Source: www.kompas.com, Posted: Rabu, 10 Desember 2008 15:56 WIB

Photo courtesy: www.parenting.co.id
Selengkapnya »»

NEWLY BORN BABY



Baby Name: Anthony Louis
Gender: Boy
Birthday: 5 January 2009, Time: 23:23
Astrology Sign: Aquarius (21 Des – 19 Jan)
Weight: 2.99 Kg, Length: 49 cm Selengkapnya »»

MENANGIS ITU BAIK

Adanya tangisan, kadang dianggap sebagai sebuah kelemahan. Karena itu, ada orang yang tidak menyukai perilaku menangis. Padahal, sebenarnya menangis memiliki manfaat tersendiri. Salah satunya yaitu membuat nyaman orang yang menangis.

Baru-baru ini psikolog dari Universitas South Florida dan Universitas Tilburg Belanda melakukan studi dengan menganalisa beberapa responden yang memiliki sekitar tiga ribu peristiwa yang patut ditangisi. Berdasarkan analisa tersebut ternyata sebagian besar dari responden mengakui merasa suasana hati yang berbeda setelah menangis, apalagi saat mendapat dukungan dari orang-orang sekitar.

Aksi menangis memang memiliki efek positif pada seseorang. Sebenarnya saat seseorang menahan tangisnya, ia malah akan membuat suasana hati menjadi stres dan dapat mengakibatkan detak jantung meningkat serta keluar keringat. Namun jika menangis maka napas akan menjadi kendur dan tentu saja akan membuat suasana hati lebih santai. Karena itu, menangislah jika ingin menangis. Bagaimana pendapat Anda? Selengkapnya »»

2009 New Year


Komunitas Alumni Hang Kesturi memulai lembaran baru di awal tahun 2009 dengan puji syukur atas semua anugerahNya, semoga di tahun baru ini, para alumni dapat kembali beraktivitas dan terus berkontribusi untuk kemajuan dan kesuksesan blog ini.

"Selamat Tahun Baru 2009" Selengkapnya »»