ASAL MULA CAT

Bangunan akan tampak lebih bersih, nyaman, dan indah bila dicat. Biasanya pemilik bangunan akan memilih warna yang disesuaikan dengan kebutuhan dan selera mereka. Tapi tahukah Anda, ternyata cat mulai digunakan pada zaman manusia gua untuk menggambar suatu obyek atau keadaan?

Pada zaman manusia gua, bahan-bahan berwarna sudah ada di sekeliling dinding batu. Mereka menggambar suatu obyek atau keadaan di sekitarnya. Mereka mencampur arang, kapur, warna tanah, air, dan warna-warna yang dihasilkan alam untuk mewarnai dinding gua. Hasil campuran tersebut seperti semen. Kemudian mereka menggambar apa yang mereka inginkan di dinding gua, meski hasilnya tidak tahan lama.

Kemudian, penggunaan cat mulai mulai digunakan oleh orang Mesir dan orang timur. Para seniman mendekorasi sisi piramid, patung, ornamen dengan warna natural. Bahan pasir, soda, dan tembaga dibakar untuk menghasilkan warna biru. Sedangkan tulang dan sisa pembakaran sampah digunakan untuk menghasilkan warna hitam.

Pada masa raja mesir, Fir'aun, warna sepuhan emas tampak lebih dominan karena warna emas dianggap dapat melambangkan kekayaan. Cat juga berkembang di China, Jepang, dan Amerika. Mereka menggunakan minyak rami untuk mengembangkan pigmen dan untuk merekatkan bahan. Cat pun sudah digunakan untuk memperindah permukaan tembok suatu bangunan.

Penggunaan cat pun semakin berkembang. Pada abad ke 15 ditemukan cat minyak kental oleh Leo Battista Alberta. Kemudian pada abad ke 19, industri cat makin pesat pertumbuhannya. Perkembangan industri cat maju pesat ketika industri cat menjadi bagian dari industri kimia yang menghasilkan cat siap pakai. Kini, apa yang diawali oleh manusia gua, telah berkembang menjadi industri yang sangat besar di mana-mana. Bahkan, tanpa cat, rumah serasa kurang lengkap.

Comments
1 Comments

1 comments:

8/29/2008 10:28 PM Darwis N. (Alum.1991 Fis) said...

Ketua kita ini memang sangat bijak, berotak dan banyak pengetahuan sejarah ayo dibalik balik halaman berikutnya.

Post a Comment